“Alan…”entah sudah berapa jam berlalu sejak Alan tertidur di samping anak itu.Alan kemudian membuka mata.mulanya karena setengah sadar,Alan tak tahu keanehan yang tepat berada di depan matanya.dia kemudian tersadar dan reflek melompat dari tempat tidurnya.
“Ka,kamu siapa?”ujar Alan setengah kaget bercampur takut.
“Aku anak yang kamu tolong tadi.”ujar anak sebaya Alan dengan rambut panjang bergelombang berwarna kecoklatan dan pandangan mata sayu.tiba-tiba tubuh Alan bergerak dengan keinginannya sendiri dan membelai rambut anak itu.
“Kenapa kamu ada disini?dan apa anak kecil itu kamu?” Alan sendiri terkaget-kaget dengan apa yang dia lakukan.semua ucapan dan tindakannya benar-benar di luar kendalinya.
“Alan,aku butuh kamu.aku tak bisa hidup tanpamu.karena kutukan ini..”ujar anak itu dengan raut muka sedih.
“Kutukan?”
“Ya.memangnya orangtuamu belum pernah menceritakan soal kutukan itu, ya?”ujar anak itu sambil mengelus pipi Alan.
“Gak pernah.”jawab Alan dengan singkat,padat,dan jelas.
“Baiklah.akan aku ceritakan.dahulu kala,pada zaman penjajahan dulu,hiduplah dua orang sahabat yang sangat kuat.merekalah yang menjadi pelindung desa mereka dari kekejaman para penjajah.tapi suatu hari,para penjajah itu membuat mereka saling bertarung satu sama lain karena kesalah pahaman.mereka mulai bertempur.sampai akhirnya tak ada satupun yang selamat.tapi di saat terakhir,para penjajah yang menertawakan kebodohan mereka,sehingga membuat mereka melakukan perjanjian darah,bahwa seluruh keturunan mereka akan selalu bersama sampai kapanpun.saat mereka bertemu,mereka tak boleh dipisahkan satu sama lain.jika tidak,maka mereka akan terkurung dalam wujud anak-anak berumur sepuluh tahun dan hanya bisa kembali jika tlah bertemu dengan orang yang satu lagi.dan jika yang satu mati,maka yang lainnya akan mati.”
“Ja,jadi kita ini..”Alan mulai mengerti alasan kenapa tubuhnya bertingkah di luar kendali.
“maka dari itu,Lan.aku butuh kamu..”ujar anak itu sambil memegang tangan Alan.
“Ta,tapi..”
“Alan..bukti dari kebenaran kisah itu adalah tanda lahir berbentuk pedang di dada sebelah kirimu.”ujar anak itu dan kemudian dia membuka baju Alan.memang ada sebuah tanda lahir yang berbentuk seperti sebuah pedang.
“kalau aku,ada disini.”anak itu kemudian mengikat rambutnya dan terlihat tanda lahir yang sama di bagian leher sebelah kiri.
“Alan..kau harus menolongku..”
“menolong apa?”
“Apa kau tak menyadarinya sejak tadi?!ah,ini mungkin karena kekuatanku menguat saat tengah malam.jika tengah malam sudah lewat,maka kau akan tahu.”
Alan melihat jam dinding tua peninggalan kakek buyutnya yang berdetak dengan kencang di kamar Alan.detik demi detik terlewat,sampai akhirnya,tengah malam telah lewat.saat Alan melihat ke arah anak itu,yang ada dihadapannya kini adalah anak kecil yang pingsan di depan rumahnya.Alan semakin bingung melihat fenomena itu.
“Hei..”
“Resha..itu namaku..”
“ah,ya,Resha.kau bilang jika kau bersamaku,kau akan kembali ke wujudmu yang sebenarnya.tapi,kenapa sekarang kau..”
“Itu sebabnya aku meminta tolong padamu,Alan..”Resha kemudian menggerakkan tangannya ke wajah Alan.tapi,Resha tak dapat memegang wajah Alan.tangannya tembus ke wajah Alan.
“Ma,masa sih..”
“Alan..sejak semula aku tak pernah berada disini.tubuhku tak pernah berada di rumahmu.aku yang sekarang berwujud roh”
“Ta,tapi,bukankah kau bilang kalo kau mati,itu berarti aku akan….”
“Aku belum mati,Alan.tapi jika dibiarkan begini,aku..akan mati.”
“Kalau begitu,jelaskan padaku..”
“Pada saat aku lahir,aku memiliki saudara kembar.akan tetapi,dia mati saat dilahirkan karena terlilit oleh tali pusar.akulah yang berhasil hidup saat itu.tapi,roh saudara kembarku itu tak pernah menerima kenyataan.dia bersemayam di dalam tubuhku sambil mendendam padaku yang berhasil selamat.dia ingin hidup.semakin lama,rasa kebencian itu semakin kuat.dan akhirnya,disaat kondisiku melemah karena kau tak berada disampingku,dia berhasil mengambil alih tubuhku dan mengurungku di dasar hatiku.aku kehilangan harapan.tapi,itu berubah,karena akhirnya ku menemukanmu.saat kakakku pindah sekolah,kebetulan dia bersekolah di sekolah yang sama denganmu.saat dia berada di sebelahmu,kekuatanku meningkat dan aku berhasil melepaskan diri darinya.aku lalu berusaha untuk mencarimu.sampai akhirnya..”Alan langsung memeluk tubuh Resha.tapi percuma,Resha tak dapat disentuh.Alan tersadar dan dia tertunduk lemas.
“Aku..sering mendengar teriakan minta tolong mu.tapi,aku…”
“Alan..itu bukan salahmu.aku justru kasihan terhadap kakakku.dia hanya ingin mendapatkan kasih sayang.maka dari itu,dia iri padaku yang hidup.dia juga ingin merasakan hal yang seharusnya ia rasakan jika ia hidup..”
“Resha..walau sudah mati,tapi kenangannya akan selalu berbekas di dalam hati orang yang ditinggalkan.tempat satu-satunya bagi orang yang sudah ditinggalkan adalah di dalam kenangan orang yang ditinggalkan.kakakmu hanya takut terlupakan..kau harus meyakinkannya.”
“Alan,dia tak mau mendengarku…”
“maka aku akan menolongmu..untuk mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milikmu.”Resha tersenyum mendengar perkataan Alan.Alan benar-benar merasakan sesuatu yang kuat dari Resha yang membuatnya kehilangan akal sehat.
’ternyata,kutukan itu memang benar-benar ada’pikir Alan.
“Alan..nama saudara kembarku..adalah Vita..namaku Resha Anggarista.nah Alan,selamat tidur”Resha kemudian meletakkan kedua tangannya di depan wajah Alan.seketika,Alan diserang oleh rasa ngantuk yang sangat,dan dia langsung tertidur dengan lelapnya.Resha menatap Alan yang tertidur dengan pulasnya.
“Terimakasih..Alan.”ujar Resha sambil mengusap wajah Alan dengan tangannya yang dingin.
bersambung
Jumat, 06 Maret 2009
Jumat, 13 Februari 2009
aku dapet cerito
Akhir dari sebuah Kenyataan
“Alan!!bangun!udah pagi!mau sekolah gak?!” suara ibu yang sedang memasak nasi goreng untuk sarapan pagi.
“Ya ,Bu.sebentar.”Alan yang masih terkantuk-kantuk berjalan sempoyongan keluar.
‘Alan,kamu dimana?....Alan,disini mengerikan……Alan..tolong..’ mata Alan kemudian terbuka seluruhnya.dia menoleh ke segala arah.tapi,tak ada siapa-siapa disana.
‘lagi-lagi suara itu’ujar Alan sambil terus melangkah seolah tak terjadi apa-apa.
Di bawah,ibu telah siap dengan ‘nasi goreng aneka bahan’ andalannya yang dijamin memuat 4 sehat di dalamnya.
“Alan,hari ini gak sekolah lagi?!” Tanya ibu yang melihat Alan yang belum siap dengan penampilan sekolahnya.
“Hari ini Alan mau pergi,Bu.Alan sudah lama tak masuk.”ujar Alan sambil melahap sarapannya.
“Hati-hati ya,nak.kamu terlalu baik pada mereka.ibu takut,jika kau terluka lebih dari ini..”
“Alan akan hati-hati kok,bu.ibu tak usah khawatir.”Alan kemudian pergi ke kamar dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
Untung saja kota ini tak seramai Jakarta di pagi hari.jalanan yang agak sepi membuat Alan bersantai-santai mengendarai motor GP-X kesayangannya karena sekolah dimulai sekitar lima belas menit lagi.
‘Alan..Alan….Alan…. ‘ motor Alan seketika berhenti,seolah menabrak ‘sesuatu di depannya’.tapi,tak ada apa-apa disana.Alan menengok kearah depan.terlihat seorang anak yang mengenakan seragam sekolah yang sama dengannya menahan motor Alan.
“Ada apa lagi,mbak?”
‘Hihihi.gak koq,Alan sakit ya?dari kemarin Alan gak pernah lagi lewat sini.kalo tahu gitu kan Dessi bisa ke rumah Alan.’
“Aduh Mbak,ibuku bisa jantungan kalo ngeliat mbak dateng..mbak,mau pergi nih.tau kan akibatnya kalo telat dateng..”ujar Alan sambil sedikit tersenyum.
“hihihi..iya deh.daa,Alan’
Alan segera men-starter motornya dan segera pergi dari tempat itu karena pasti orang yang lewat sana akan menganggapnya ‘gila’.yah,sejak kecil,keluarga Alan memiliki kemampuan untuk melihat yang tak terlihat.oleh karena itu,Alan sering absent dari sekolah karena tubuh Alan sangat mudah di masuki oleh ‘mereka’.
Sepuluh menit kemudian,Alan tiba di SMU N 42,sekolahnya.dia melepas helm dan memarkirkan motor ke tempat parkir langganannya,di bagian paling sudut dekat dengan gedung olahraga..tak ada yang berani memakirkan motor mereka di tempat itu.karena ada mang Maman (alm.) yang setia menjaga tempat itu.
“Pagi, Mang!suntuk aja nih bawaannya” sapa Alan.
‘Heh,mas Alan.udah mendingan nih mas?!memang anak jaman sekarang udah pada belagu semua.apa perlu mamang ‘kerjain’ mereka,mas?’ujar mang Maman sambil tersenyum licik.
“Udah mang,ntar mamang sendiri yang susah lo…eh,mang!Alan ke kelas dulu ya.jagain motor Alan ya Mang!”
‘Rebes bos!’
Alan tertawa cekikikan lalu bergegas menuju ke ruang lukis karena kelas kesenian akan segera dimulai.
Sejenak ruang lukis terdengar riuh rendah.semua orang sibuk dengan pembicaraan mereka masing-masing.tapi,ruang itu seketika berubah sesepi kuburan ketika Alan masuk.Alan dengan tenang meletakkan peralatannya ke tempatnya yang biasa.
“Heh, temen-temen!liat!anak aneh dateng lagi tuh!!kali ini dia mo bilang apa lagi ya,ke kita?!hahaha”salah satu anak yang bertampang sok jawara,Rian,meledek Alan.ruang lukis kemudian dipenuhi dengan tawa dan suara ejekan.
“Heh,Anak aneh!!masih punya nyali ya dateng ke sini!!tempat mu tuh bukan disini tau!tapi di dunia lain!HAhaha!!”
Alan tak bergeming.dia mencoba bertingkah seperti biasa karena ejekan itu sudah menjadi makanan sehari-harinya.hal itulah yang menjadi salah satu penyebab Alan sangat malas untuk pergi ke sekolah.di sini,dia tak pernah mempunyai teman karena semua orang takut dengannya.sebenarnya,tak perlu sekolah saja,Alan sudah mampu untuk mengikuti jenjang perkuliahan atau mencari kerja.tapi,karena ingin menyenangkan ayah dan ibunya,Alan pun harus melakukannya,suka ataupun tidak.setidaknya,Alan kini bisa selamat dari ejekan karena Pak Mul,guru keseniannya sudah masuk ke kelas.
“Ehm!perhatian anak-anak!hari ini kita kedatangan murid baru.pindahan dari SMUN 56 Jakarta.nah,ayo masuk dan perkenalkan dirimu!” kemudian seorang anak perempuan berparas cantik,berambut lurus sebahu dan bermata coklat,masuk ke dalam kelas.wajahnya penuh dengan ekspresi percaya diri.
“Nama saya Revita Anggarista.kalian boleh panggil saya Vita.” Suara anak itu membuat Alan terkejut.suaranya mirip sekali dengan suara yang selalu meminta tolong pada Alan.
“Nah,Vita,silahkan duduk dimana saja.”ujar Pak Mul kepadanya.Vita langsung melangkah dan duduk di sebelah Alan.kontan,seisi kelas terkejut melihatnya.karena gak ada seorang pun yang berani duduk di sebelahnya.Alan sendiri juga terkejut bukan main.karena kursi itu milik seseorang yang meninggal disana sehingga,jika ada orang yang duduk disana gak sampai beberapa menit akan mengalami kejadian yang aneh.kalo Alan sih biasa aja,soalnya udah kenal sama yang punya waktu pertama kali memasuki ruang seni.
“Hei,cewek!mendingan duduk di sebelahku aja!kalo duduk ma dia,bisa-bisa kamu ketiban sialnya dia!”ujar Rian yang sepertinya udah ngambil langkah pertama dalam kamus ‘playboy cap kodoknya’.biasanya sih,cewek bakal dengan senang hati melanggeng ke kursi yang sengaja di kosonginya itu,tapi kali ini,Rian harus menelan kegagalan.
“Heh,Kalo mau duduk disebelahnya memangnya gak boleh?!”ucap cewek itu dengan nada agak menantang.tapi kali ini,Rian harus menahan amarahnya sementara waktu,karena pak Mul sudah menatapnya sambil memegang kumisnya yang lebat itu.di jamin,sedikit saja tindakan ‘aneh’,maka akan berakhir di depan tiang bendera.
Vita kemudian menoleh kearah Alan.”Boleh kan,Diandralan Anggarista?”ujarnya sambil memanggil nama lengkap Alan yang kebetulan sama dengannya.
“boleh aja.selama kau tahan denganku.”Vita kemudian tersenyum pada Alan yang terlihat melamun.sejenak,Alan mendengar suara pemilik bangku itu yang berbisik pada Alan.
‘Alan..Dia..mengerikan..dia…kami..tapi dia..’suara Santi tak terdengar dengan terlalu jelas ditelinga Alan.Alan memutuskan untuk pura-pura tidak tahu dan konsentrasi kembali pada pelajaran yang tlah dimulai.
Beberapa jam kemudian,semua kelas sudah selesai dan waktu pulang sudah tiba.Alan segera pergi ke parkiran untuk mengambil motornya.ia mempercepat langkahnya,karena langit benar-benar tertutup awan pertanda hujan akan mengguyur kota Palembang sebentar lagi.Alan mempercepat laju motornya.hujan mulai turun dengan lebatnya saat Alan tiba di depan pitu gerbang rumahnya.dan di depan pintu itu,seorang anak kecil berumur 10 tahun tak sadarkan diri di depan rumahnya.dia kemudian mengangkat tubuh anak itu dan membawanya masuk ke dalam rumah.
“Ibu,Ibu?!”untungnya Alan punya kunci cadangan rumah.
‘Lan,Tuan dan Nyonya pergi.mereka bilang mereka ada urusan yang harus mereka selesaikan di Jakarta.tiba-tiba ‘Ravi,penghuni lama rumah itu muncul dan memberitahu Alan tentang kedua orangtuanya.
“Oh,gitu.makasih.sori,pasti nganggu tidurmu ya.”
‘He-eh.kayak kamu gak pernah aja bangunin aku mode beginian..hei,siapa tuh anak?anakmu?!’ujar Ravi sambil cekikikan melihat Alan tengah menggendong anak yang pingsan tadi.
“Ya elah,bukanlah!aku nemuin dia pingsan di depan rumah.sepertinya dia demam.aku bawa dia ke kamar dulu ya.He Ravi,ntar kalo anak ini sadar,jangan di gangguin ya!awas lo!!”ujar Alan sembari bercanda dengan Ravi.
‘Wah,gak tau ya.abisnya,anak ini manis banget sih!kayak anak kecil di jamanku dulu.memakai baju Lolita,jadi kayak boneka deh.’
“aduh,mulai deh..masuk dulu ya,Vi!”Alan lalu masuk ke dalam kamarnya.dia mengambil air dari kulkas dan saputangan untuk mengompres anak itu.baju anak itu sangat basah.
’lumayan aneh’pikir Alan.karena saat dia sampai dirumah,hujan baru turun rintik-rintik.
‘apa disini sempat hujan local,ya?ah,sudahlah..’ketika Alan beranjak pergi,tiba-tiba tangan anak itu memegang kuat tangannya.Alan terkejut dan menoleh.anak kecil itu kemudian mengigau.
‘Tolong…takut..jangan tinggalkan aku sendiri..’Alan kemudian memegang kening anak itu.
’tubuhnya sudah tak panas lagi.tapi,kenapa anak ini tiba-tiba mengigau ya?’.Alan melihat ke wajah anak itu.entah kenapa,Alan kemudian duduk disamping anak itu.karena udara dingin saat itu,Alan terserang kantuk yang luar biasa sehingga dia tertidur di samping anak itu.
bersambung
“Alan!!bangun!udah pagi!mau sekolah gak?!” suara ibu yang sedang memasak nasi goreng untuk sarapan pagi.
“Ya ,Bu.sebentar.”Alan yang masih terkantuk-kantuk berjalan sempoyongan keluar.
‘Alan,kamu dimana?....Alan,disini mengerikan……Alan..tolong..’ mata Alan kemudian terbuka seluruhnya.dia menoleh ke segala arah.tapi,tak ada siapa-siapa disana.
‘lagi-lagi suara itu’ujar Alan sambil terus melangkah seolah tak terjadi apa-apa.
Di bawah,ibu telah siap dengan ‘nasi goreng aneka bahan’ andalannya yang dijamin memuat 4 sehat di dalamnya.
“Alan,hari ini gak sekolah lagi?!” Tanya ibu yang melihat Alan yang belum siap dengan penampilan sekolahnya.
“Hari ini Alan mau pergi,Bu.Alan sudah lama tak masuk.”ujar Alan sambil melahap sarapannya.
“Hati-hati ya,nak.kamu terlalu baik pada mereka.ibu takut,jika kau terluka lebih dari ini..”
“Alan akan hati-hati kok,bu.ibu tak usah khawatir.”Alan kemudian pergi ke kamar dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
Untung saja kota ini tak seramai Jakarta di pagi hari.jalanan yang agak sepi membuat Alan bersantai-santai mengendarai motor GP-X kesayangannya karena sekolah dimulai sekitar lima belas menit lagi.
‘Alan..Alan….Alan…. ‘ motor Alan seketika berhenti,seolah menabrak ‘sesuatu di depannya’.tapi,tak ada apa-apa disana.Alan menengok kearah depan.terlihat seorang anak yang mengenakan seragam sekolah yang sama dengannya menahan motor Alan.
“Ada apa lagi,mbak?”
‘Hihihi.gak koq,Alan sakit ya?dari kemarin Alan gak pernah lagi lewat sini.kalo tahu gitu kan Dessi bisa ke rumah Alan.’
“Aduh Mbak,ibuku bisa jantungan kalo ngeliat mbak dateng..mbak,mau pergi nih.tau kan akibatnya kalo telat dateng..”ujar Alan sambil sedikit tersenyum.
“hihihi..iya deh.daa,Alan’
Alan segera men-starter motornya dan segera pergi dari tempat itu karena pasti orang yang lewat sana akan menganggapnya ‘gila’.yah,sejak kecil,keluarga Alan memiliki kemampuan untuk melihat yang tak terlihat.oleh karena itu,Alan sering absent dari sekolah karena tubuh Alan sangat mudah di masuki oleh ‘mereka’.
Sepuluh menit kemudian,Alan tiba di SMU N 42,sekolahnya.dia melepas helm dan memarkirkan motor ke tempat parkir langganannya,di bagian paling sudut dekat dengan gedung olahraga..tak ada yang berani memakirkan motor mereka di tempat itu.karena ada mang Maman (alm.) yang setia menjaga tempat itu.
“Pagi, Mang!suntuk aja nih bawaannya” sapa Alan.
‘Heh,mas Alan.udah mendingan nih mas?!memang anak jaman sekarang udah pada belagu semua.apa perlu mamang ‘kerjain’ mereka,mas?’ujar mang Maman sambil tersenyum licik.
“Udah mang,ntar mamang sendiri yang susah lo…eh,mang!Alan ke kelas dulu ya.jagain motor Alan ya Mang!”
‘Rebes bos!’
Alan tertawa cekikikan lalu bergegas menuju ke ruang lukis karena kelas kesenian akan segera dimulai.
Sejenak ruang lukis terdengar riuh rendah.semua orang sibuk dengan pembicaraan mereka masing-masing.tapi,ruang itu seketika berubah sesepi kuburan ketika Alan masuk.Alan dengan tenang meletakkan peralatannya ke tempatnya yang biasa.
“Heh, temen-temen!liat!anak aneh dateng lagi tuh!!kali ini dia mo bilang apa lagi ya,ke kita?!hahaha”salah satu anak yang bertampang sok jawara,Rian,meledek Alan.ruang lukis kemudian dipenuhi dengan tawa dan suara ejekan.
“Heh,Anak aneh!!masih punya nyali ya dateng ke sini!!tempat mu tuh bukan disini tau!tapi di dunia lain!HAhaha!!”
Alan tak bergeming.dia mencoba bertingkah seperti biasa karena ejekan itu sudah menjadi makanan sehari-harinya.hal itulah yang menjadi salah satu penyebab Alan sangat malas untuk pergi ke sekolah.di sini,dia tak pernah mempunyai teman karena semua orang takut dengannya.sebenarnya,tak perlu sekolah saja,Alan sudah mampu untuk mengikuti jenjang perkuliahan atau mencari kerja.tapi,karena ingin menyenangkan ayah dan ibunya,Alan pun harus melakukannya,suka ataupun tidak.setidaknya,Alan kini bisa selamat dari ejekan karena Pak Mul,guru keseniannya sudah masuk ke kelas.
“Ehm!perhatian anak-anak!hari ini kita kedatangan murid baru.pindahan dari SMUN 56 Jakarta.nah,ayo masuk dan perkenalkan dirimu!” kemudian seorang anak perempuan berparas cantik,berambut lurus sebahu dan bermata coklat,masuk ke dalam kelas.wajahnya penuh dengan ekspresi percaya diri.
“Nama saya Revita Anggarista.kalian boleh panggil saya Vita.” Suara anak itu membuat Alan terkejut.suaranya mirip sekali dengan suara yang selalu meminta tolong pada Alan.
“Nah,Vita,silahkan duduk dimana saja.”ujar Pak Mul kepadanya.Vita langsung melangkah dan duduk di sebelah Alan.kontan,seisi kelas terkejut melihatnya.karena gak ada seorang pun yang berani duduk di sebelahnya.Alan sendiri juga terkejut bukan main.karena kursi itu milik seseorang yang meninggal disana sehingga,jika ada orang yang duduk disana gak sampai beberapa menit akan mengalami kejadian yang aneh.kalo Alan sih biasa aja,soalnya udah kenal sama yang punya waktu pertama kali memasuki ruang seni.
“Hei,cewek!mendingan duduk di sebelahku aja!kalo duduk ma dia,bisa-bisa kamu ketiban sialnya dia!”ujar Rian yang sepertinya udah ngambil langkah pertama dalam kamus ‘playboy cap kodoknya’.biasanya sih,cewek bakal dengan senang hati melanggeng ke kursi yang sengaja di kosonginya itu,tapi kali ini,Rian harus menelan kegagalan.
“Heh,Kalo mau duduk disebelahnya memangnya gak boleh?!”ucap cewek itu dengan nada agak menantang.tapi kali ini,Rian harus menahan amarahnya sementara waktu,karena pak Mul sudah menatapnya sambil memegang kumisnya yang lebat itu.di jamin,sedikit saja tindakan ‘aneh’,maka akan berakhir di depan tiang bendera.
Vita kemudian menoleh kearah Alan.”Boleh kan,Diandralan Anggarista?”ujarnya sambil memanggil nama lengkap Alan yang kebetulan sama dengannya.
“boleh aja.selama kau tahan denganku.”Vita kemudian tersenyum pada Alan yang terlihat melamun.sejenak,Alan mendengar suara pemilik bangku itu yang berbisik pada Alan.
‘Alan..Dia..mengerikan..dia…kami..tapi dia..’suara Santi tak terdengar dengan terlalu jelas ditelinga Alan.Alan memutuskan untuk pura-pura tidak tahu dan konsentrasi kembali pada pelajaran yang tlah dimulai.
Beberapa jam kemudian,semua kelas sudah selesai dan waktu pulang sudah tiba.Alan segera pergi ke parkiran untuk mengambil motornya.ia mempercepat langkahnya,karena langit benar-benar tertutup awan pertanda hujan akan mengguyur kota Palembang sebentar lagi.Alan mempercepat laju motornya.hujan mulai turun dengan lebatnya saat Alan tiba di depan pitu gerbang rumahnya.dan di depan pintu itu,seorang anak kecil berumur 10 tahun tak sadarkan diri di depan rumahnya.dia kemudian mengangkat tubuh anak itu dan membawanya masuk ke dalam rumah.
“Ibu,Ibu?!”untungnya Alan punya kunci cadangan rumah.
‘Lan,Tuan dan Nyonya pergi.mereka bilang mereka ada urusan yang harus mereka selesaikan di Jakarta.tiba-tiba ‘Ravi,penghuni lama rumah itu muncul dan memberitahu Alan tentang kedua orangtuanya.
“Oh,gitu.makasih.sori,pasti nganggu tidurmu ya.”
‘He-eh.kayak kamu gak pernah aja bangunin aku mode beginian..hei,siapa tuh anak?anakmu?!’ujar Ravi sambil cekikikan melihat Alan tengah menggendong anak yang pingsan tadi.
“Ya elah,bukanlah!aku nemuin dia pingsan di depan rumah.sepertinya dia demam.aku bawa dia ke kamar dulu ya.He Ravi,ntar kalo anak ini sadar,jangan di gangguin ya!awas lo!!”ujar Alan sembari bercanda dengan Ravi.
‘Wah,gak tau ya.abisnya,anak ini manis banget sih!kayak anak kecil di jamanku dulu.memakai baju Lolita,jadi kayak boneka deh.’
“aduh,mulai deh..masuk dulu ya,Vi!”Alan lalu masuk ke dalam kamarnya.dia mengambil air dari kulkas dan saputangan untuk mengompres anak itu.baju anak itu sangat basah.
’lumayan aneh’pikir Alan.karena saat dia sampai dirumah,hujan baru turun rintik-rintik.
‘apa disini sempat hujan local,ya?ah,sudahlah..’ketika Alan beranjak pergi,tiba-tiba tangan anak itu memegang kuat tangannya.Alan terkejut dan menoleh.anak kecil itu kemudian mengigau.
‘Tolong…takut..jangan tinggalkan aku sendiri..’Alan kemudian memegang kening anak itu.
’tubuhnya sudah tak panas lagi.tapi,kenapa anak ini tiba-tiba mengigau ya?’.Alan melihat ke wajah anak itu.entah kenapa,Alan kemudian duduk disamping anak itu.karena udara dingin saat itu,Alan terserang kantuk yang luar biasa sehingga dia tertidur di samping anak itu.
bersambung
Jumat, 06 Februari 2009
Kamis, 05 Februari 2009
puisi
I wanna to a place where I can say
That I'm all right and I'm staying there with you
I wanna know if there could be anyway
That there's no fight, and I'm safe and sound with you
And everytime I look, I thought you were there,
But it was just my imagination
I don't see it anymore cause I see thru you now
Even now you still haven't noticed this quiet sky
I am always thinking of it, but I can no longer return to there
And I will always be awake in my heart, gently taking notice
That someday I will be able to see kindness
What's stopping me? I get stuck again
Is it really OK? It's never OK for me
What's got into me? I get lost again
Is it really OK? It's never going to be
And I will search harder to realize the things in front of my eyes
Even the wind's direction will surely change tomorrow
The wind whispers gently, the one that moves is the earth
Find the way and I will be able to see kindness
And every time I look, I thought you were there,
But it was just my imagination
I don't see it anymore cause I see thru you now
I wanna go to a place where I can say
That I'm all right and I'm staying there with you
That I'm all right and I'm staying there with you
I wanna know if there could be anyway
That there's no fight, and I'm safe and sound with you
And everytime I look, I thought you were there,
But it was just my imagination
I don't see it anymore cause I see thru you now
Even now you still haven't noticed this quiet sky
I am always thinking of it, but I can no longer return to there
And I will always be awake in my heart, gently taking notice
That someday I will be able to see kindness
What's stopping me? I get stuck again
Is it really OK? It's never OK for me
What's got into me? I get lost again
Is it really OK? It's never going to be
And I will search harder to realize the things in front of my eyes
Even the wind's direction will surely change tomorrow
The wind whispers gently, the one that moves is the earth
Find the way and I will be able to see kindness
And every time I look, I thought you were there,
But it was just my imagination
I don't see it anymore cause I see thru you now
I wanna go to a place where I can say
That I'm all right and I'm staying there with you
Kamis, 22 Januari 2009
terserah kamulah
aku dak tau na apo dio yang nak ku tulis...
soalnyo pening palak ni..
malem malem tu no. xl merajalela..
la ekarang tree pulo..
dak taulah aku...
palingan budak nila yang galak sms-sms..
hahaha
soalnyo pening palak ni..
malem malem tu no. xl merajalela..
la ekarang tree pulo..
dak taulah aku...
palingan budak nila yang galak sms-sms..
hahaha
Langganan:
Postingan (Atom)